BEDA GAYA BEDA BIAYA
Oleh : PL Glenmore
Disuatu hari yang cerah penulis mendatangi lokasi dimana sedang melaksanakan Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban 40% ke satu, disesi tanya jawab ada seorang bapak-bapak bertanya “ PMPN kenapa selalu rapat dan disetiap pelaksanaanya selalu minta swadaya meskipun berupa tenaga, bukankah dananya sudah ada dan jelas alokasinya?” tandasnya, saya jawab saja, inilah gaya PNPM Mandiri Perdesaan, semuanya berawal dari masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat, manfaatnya buat masyarakat dan akhirnya diserahkan semuanya pada masyarakat. Lalu kenapa selalu rapat, ini adalah salah satu bentuk nyata dari sistem program pemberdayaan dan pengejawantahan dari aturan yang harus kita taati ketika kita memutuskan untuk menerima program PNPM Mandiri Perdesaan.
Kemudian penulis menjelaskan, sebenarnya dana PNPM Mandiri Perdesaan adalah dana yang sifatnya stimulan atau dana pancingan dimana masyarakat harus peduli dan ikut serta secara aktif mengawal dari setiap tahapan sampai selesai. Karena yang sebenarnya, ketika suatu usulan diajukan untuk didanai oleh program PNPM Mandiri Perdesaan, mestinya kegiatan tersebut mendesak dan masyarakat sudah mengawalinya, namun karena membutuhkan dana lebih, kemudian melalui rembug warga kegiatan usulan tersebut diusulkan pada PNPM Mandiri Perdesaan untuk segera dilaksanakan karena mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat luas, sehingga swadaya benar-benar muncul. Artinya, PNPM Mandiri Perdesaan merupakan sarana pemberdayaan masyarakat yang elegan dan relevansinya sangat dinamis dengan keinginan masyarakat.
Namun fakta di lapangan, tidak seratus persen demikian, terkadang ada protes keras yang diarahkan pada PNPM Mandiri Perdesaan, dan masih banyak pemahaman bahwa PNPM Mandiri Perdesaan tidak beda dengan proyek atau program lain, sehingga masyarakat enggan untuk turut serta dan peduli secara aktif dan kemudian membuat stigma dan menganggap PNPM Mandiri Perdesaan adalah program yang ribet dan rumit.
Sebenarnya, PNPM Mandiri Perdesaan bukanlah program wajib yang harus diikuti dan ditaati oleh suatu wilayah atau masyarakat tertentu karena PNPM Mandiri Perdesaan bukanlah sebuah aturan atau undang-undang yang bersifat mengikat terhadap semua daerah, dengan kata lain program PNPM Mandiri Perdesaan tidak pernah memaksakan diri untuk harus diterima oleh pihak manapun. Namun, jika sebuah desa misalnya, mau menerima PNPM Mandiri Perdesaan tentunya menjadi wajib untuk mengikuti semua aturan main program. Contoh kecil yang biasa menjadi kendala program dalam suatu wilayah adalah sering dibenturkannya sanksi program dengan kebijakan atau kearifan lokal.
Hal yang aneh dan lucu sebenarnya, jika hanya mau menerima hak tanpa menunaikan kewajibannya, karena setiap orang yang mempunyai keinginan seyogyanya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keinginannya, jangan kemudian membuat kebijakan sendiri atas nama kearifan lokal yang tidak ada relevansinya dengan aturan main program, ini artinya menolak program dengan cara menghemat kewajiban .
“PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai” kata program PNPM Mandiri Perdesaan.
Sekarang harus dipahami, PNPM Mandiri Perdesaan adalah pilihan yang bagus dan namun bukan program yang harus diterima, sebab jika dipaksakan maka ongkos yang harus dibayar sangat mahal yakni tidak tercapainya inti dari pemberdayaan, dari sini kita semua dituntut untuk memiliki keberanian memelihara satu hal dari kebiasaan lama yang sudah t jelas baik dan mengambil satu hal baru yang lebih baik, karena sudah pasti jika beda gaya pasti beda biaya, lumrah bukan?
Oleh : PL Glenmore
Disuatu hari yang cerah penulis mendatangi lokasi dimana sedang melaksanakan Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban 40% ke satu, disesi tanya jawab ada seorang bapak-bapak bertanya “ PMPN kenapa selalu rapat dan disetiap pelaksanaanya selalu minta swadaya meskipun berupa tenaga, bukankah dananya sudah ada dan jelas alokasinya?” tandasnya, saya jawab saja, inilah gaya PNPM Mandiri Perdesaan, semuanya berawal dari masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat, manfaatnya buat masyarakat dan akhirnya diserahkan semuanya pada masyarakat. Lalu kenapa selalu rapat, ini adalah salah satu bentuk nyata dari sistem program pemberdayaan dan pengejawantahan dari aturan yang harus kita taati ketika kita memutuskan untuk menerima program PNPM Mandiri Perdesaan.
Kemudian penulis menjelaskan, sebenarnya dana PNPM Mandiri Perdesaan adalah dana yang sifatnya stimulan atau dana pancingan dimana masyarakat harus peduli dan ikut serta secara aktif mengawal dari setiap tahapan sampai selesai. Karena yang sebenarnya, ketika suatu usulan diajukan untuk didanai oleh program PNPM Mandiri Perdesaan, mestinya kegiatan tersebut mendesak dan masyarakat sudah mengawalinya, namun karena membutuhkan dana lebih, kemudian melalui rembug warga kegiatan usulan tersebut diusulkan pada PNPM Mandiri Perdesaan untuk segera dilaksanakan karena mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat luas, sehingga swadaya benar-benar muncul. Artinya, PNPM Mandiri Perdesaan merupakan sarana pemberdayaan masyarakat yang elegan dan relevansinya sangat dinamis dengan keinginan masyarakat.
Namun fakta di lapangan, tidak seratus persen demikian, terkadang ada protes keras yang diarahkan pada PNPM Mandiri Perdesaan, dan masih banyak pemahaman bahwa PNPM Mandiri Perdesaan tidak beda dengan proyek atau program lain, sehingga masyarakat enggan untuk turut serta dan peduli secara aktif dan kemudian membuat stigma dan menganggap PNPM Mandiri Perdesaan adalah program yang ribet dan rumit.
Sebenarnya, PNPM Mandiri Perdesaan bukanlah program wajib yang harus diikuti dan ditaati oleh suatu wilayah atau masyarakat tertentu karena PNPM Mandiri Perdesaan bukanlah sebuah aturan atau undang-undang yang bersifat mengikat terhadap semua daerah, dengan kata lain program PNPM Mandiri Perdesaan tidak pernah memaksakan diri untuk harus diterima oleh pihak manapun. Namun, jika sebuah desa misalnya, mau menerima PNPM Mandiri Perdesaan tentunya menjadi wajib untuk mengikuti semua aturan main program. Contoh kecil yang biasa menjadi kendala program dalam suatu wilayah adalah sering dibenturkannya sanksi program dengan kebijakan atau kearifan lokal.
Hal yang aneh dan lucu sebenarnya, jika hanya mau menerima hak tanpa menunaikan kewajibannya, karena setiap orang yang mempunyai keinginan seyogyanya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keinginannya, jangan kemudian membuat kebijakan sendiri atas nama kearifan lokal yang tidak ada relevansinya dengan aturan main program, ini artinya menolak program dengan cara menghemat kewajiban .
“PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai” kata program PNPM Mandiri Perdesaan.
Sekarang harus dipahami, PNPM Mandiri Perdesaan adalah pilihan yang bagus dan namun bukan program yang harus diterima, sebab jika dipaksakan maka ongkos yang harus dibayar sangat mahal yakni tidak tercapainya inti dari pemberdayaan, dari sini kita semua dituntut untuk memiliki keberanian memelihara satu hal dari kebiasaan lama yang sudah t jelas baik dan mengambil satu hal baru yang lebih baik, karena sudah pasti jika beda gaya pasti beda biaya, lumrah bukan?