Home » » 1 LITER AIR BERSIH DARI PNPM MPd

1 LITER AIR BERSIH DARI PNPM MPd

Written By Unknown on Rabu, 14 Mei 2014 | 07.26


1 LITER AIR BERSIH DARI PNPM MPd
Oleh: PL Glenmore

 “Akhirnya mengalir juga setelah dua tahun menunggu”, kata Pak Jumali salah satu Ketua RT di Dusun Wadung Kamidin yang selama ini mendambakan wilayah dusunnya mendapatkan sarana air bersih. “Kami sangat membutuhkan air bersih karena wilayah kami dikelilingi oleh kebun cokelat selain areal persawahan, meskipun sumur di sini tidak begitu dalam menggalinya, namun warnanya keruh dan bau, kami khawatir air yang kami konsumsi ada kandungan kimia karena kebun cokelat adalah daerah resapan yang sering disemprot dan dipupuk berbahan insektisida”, lanjutnya saat menjelaskan kegembiraannya kerena air bersih telah mengalir di wilayahnya.

Memang patut bersyukur dan bergembira khususnya warga Dusun Wadungkamidin Desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi, pasalnya, sejak Desa Tulungrejo mempunyai sarana air bersih yang dikelola HIPPAM Tirta Lestari, Dusun Wadung Kamidin tidak kebagian karena minimnya pendanaan Hippam desa tersebut, mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar untuk mendistribusikan air bersih kedusun Wadung Kamidin, padahal masyarakat sangat membutuhkan. Sebenarnya, segala daya upaya sudah dilakukan dari mengajukan proposal ke pemerintah melalui dana APBD, APBN, JASMAS  sampai pinjam dana ke koperasi namun upaya tersebut gagal.


Di awal tahun 2012 warga Dusun Wadungkamidin mengusulkannya melalui MUSRENBANGDES yang kemudian terakomodir di RPJM Des dan RKP Des, dan akhirnya usulan tersebut diputuskan untuk diusulkan melalui PNPM MPd tahun anggaran 2013. Singkat cerita, pada Musyawarah Desa Perencanaan (MDP) PNPM MPd usulan air bersih resmi diprioritaskan menjadi usulan desa untuk diusulkan pada Musyawarah Antar Desa (MAD) PNPM MPd di tingkat Kecamatan, dan hasilnya, usulan Pipanisasi Air bersih mendapatkan rangking tiga di MAD Perangkingan dan ditetapkan untuk didanai pada MAD Penetapan oleh forum ditingkat kecamatan dengan jumlah dana dari PNPM sebesar Rp. 248.442.100 dan Swadaya masyarakat sebesar Rp. 9.812.500, sehingga jumlah total pipanisasi sebesar Rp. 258.254.600.
Pada  keesokan harinya berita tentang MAD seolah menjadi perbincangan paling hangat dan paling menggembirakan di dusun wadungkamidin. Benar saja, hal ini terbukti pada saat pengerjaan galian, puluhan bahkan ratusan orang ikut bekerja menggali untuk penanaman pipa. Jarak yang harus digali dari tandon air hingga wilayah dusun wadungkamidin sepanjang 5200 M, dan sepanjang 3400 meter adalah hasil galian masyarakat atau swadaya. Air yang diambil adalah air yang dikelola Hippam Tirta Lestari yaitu kelebihan air yang keluar dari tandon atau bak penampung Hippam.

Sistem Pengengelolaan dan pemeliharaan.

                Sistem pengelolaan dan pemeliharaan di PNPM MPd adalah sistem pemberdayaan, dimana setiap selesai kegiatan selalu dibentuk Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana yang lebih populer dengan TP3. Anjuran dan kearifan tentunya, setiap sesuatu harus diserahkan pada ahlinya, jika tidak, maka tunggulah kehancurannya, begitu kira-kira menurut tuntunan agama. Hal ini senada dengan pendapat Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator Kecamatan, dimana setiap kegiatan yang telah rampung untuk segera dibentuk TP3, dan apabila di desa telah ada lembaga masyarakat yang mengelola kegiatan yang sama hendaknya diintegrasikan untuk dikelola dan dipelihara bersama-sama masyarakat. Berikut adalah setruktur organisasi pengelola dan pemelihara air bersih desa tulungrejo:

STRUKTUR
Pembina                                              : Kepala Desa
Pengawas                                            : BPD dan LPMD
Pengurus/Pelaksana Harian                : Ketua TP3
                                                              Sekretaris
                                                              Bendahara
                                                              Teknisi
Koordinator Berbasis Masyarakat      : Ketua RT
Pengguna/Pemakai air                        : Masyarakat Desa Tulungrejo

            Air bersih adalah kebutuhaan masyarakat yang sangat vital, oleh karena itu Pemeliharaan dan pengelolaan harus dilaksanakan dengan baik dan benar dari sistem pendistribusian terkait dengan teknik penyambungan terhadap pemakai sampai pembagian air secara adil dan merata disetiap wilayah haruslah benar. Untuk itu dibutuhkan teknisi yang berpengalaman dan kepengurusan yang sabar dan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan kesadaran bersama bahwa air bersih harus dipelihara dan digunakan sesuai kebutuhan.

Sumber Dana Pemeliharaan dan Pengelolaan air bersih           

            Biaya Operasional Pengelolaan dan Pemeliharaan air bersih tidaklah sedikit, untuk itu berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat, disepakati :
1.      Masyarakat bersedia membayar iuran Rp. 10.000,- perbulan atau Rp.333,- perhari
2.      Melibatkan Ketua RT sebagai Koordinator berbasis masyarakat, yang bertugas:
a.  Mengkoodinasikan setiap permasalahan terkait air bersih yang timbul di wilayah RT setempat dengan pengurus harian
b.      Ketua RT wajib melakukan penarikan iuran bulanan di wilayah RT setempat
c.      Ketua RT berhak menerima imbalan sebesar Rp. 1.000,- perpelanggan
d.   Kebutuhan administrasi Ketua RT sebagai Koordinator berbasis masyarakat ditanggung sepenuhnya oleh pengurus (menyatu dengan BOP Pelaksana/pengurus harian) kecuali transport
3.   BOP Pelaksana/pengurus harian dan semua biaya pengelolaan serta pemeliharaan air bersih diambilkan dari iuran warga setelah dikurangi honor atau imbalan Ketua RT.
4.      Tempat Ibadah dan sarana umum tidak dikenakan Iuran bulanan
5.  Jika dibutuhkan masyarakat siap dengan sukarela membantu pihak-pihak terkait dalam pengelolaan dan pemeliharaan.

Hasilnya

           
Setelah air bersih mengalir dan dirasakan manfaatnya, masyarakat mulai mengerti akan pentingnya pola hidup sehat. Sekarang sebagian besar masyarakat wadungkamidin tidak lagi mandi, cuci baju, cuci piring dan buang air besar di sungai, karena kamar mandinya sudah ada air bersih. Dan masyarakat bersama pengurus terus berupaya mengembangkan jaringan distribusi. Hingga saat ini 75% masyarakat Dusun Wadung Kamidin telah menikmati air bersih.

            Yang membanggakan juga, air bersih telah menambah income pendapatan Ketua RT perbulannya, setelah usut punya usut, ternyata setiap Ketua RT membawahi 50 sampai dengan 80 KK atau pemakai air bersih, artinya, Ketua RT mendapatkan Rp. 50.000 s/d Rp.80.000 perbulan, jika setahun, maka pendapatannya setara dengan insentif RT yang dialokasikan Pemerintah Daerah lewat APBD, dan ini lumayan tentunya.

            Dari sini jelas terlihat, perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. keterlibatan masyarakat dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pemeliharaan dalam program pembangunan sangatlah penting, meskipun hal ini sesuatu yang lumrah dalam budaya keindonesiaan, namun dijaman turbolensi seperti saat ini keterlibatan masyarakat secara langsung perlu diapresiasi, karena semuanya untuk kesejahteraan bersama, bukan?.


Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Senin, 26 Mei 2014 pukul 09.33.00 PDT

Saya Turut bagga sbgai orang glenmore,
Tp klo bsa tlg pnerangan jalan juga mas broo,krn jg pntg pnerangan jalan, dari wd.kamidin ke selatan,smpe di kalirejo,
Mator seklangkong.

Jumat, 23 Oktober 2020 pukul 15.42.00 PDT

Wadung dolah tolong di0erbaiki airnya pak dulu airnya mengalir sekarang tidak

Posting Komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Glenmore - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger