Home » » MENANTI KEBENARAN SEBUAH ISUE

MENANTI KEBENARAN SEBUAH ISUE

Written By Unknown on Rabu, 19 Juni 2013 | 23.12


MENANTI KEBENARAN SEBUAH ISUE
Oleh: PL GLENMORE

Pergolakan merupakan suatu kewajaran yang mengikuti setiap perubahan, apalagi perubahan mendadak, putusnya hubungan sesuatu dengan masa lampau, betapapun dan tak terelakkan, mengandung keharusan untuk penyesuaian dengan keadaan yang telah berubah, yang menyebabkan ketidakseimbangan sementara,sampai keadaan telah disesuaikan dan diadakan. Pergolakan bukanlah suatu gejala luar biasa sebetulnya, ia selalu ada dalam masyarakat yang tidak mengalami kemandekan seluruhnya dan hal tersebut seharusnya dipandang sebagai tanda pertumbuhan yang sehat, dan dipandang sebagai peristiwa peristiwa yang lumrah terjadi dalam suatu perkembangan masyarakat normal.
Minggu-mingu ini, negeri yang dikatakan negeri yang subur gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja ini, sedikit bergejolak, ketika bersinggungan dengan isue kebijakan pemerintah, tentang kenaikan harga BBM. Dimana pemerintah akan memangkas subsidinya karena dianggap kurang tepat sasaran, dan sebagai konsekwensinya, subsidi tersebut kompensasinya akan dialokasikan pada masyarakat miskin yang nota bene dianggap paling pantas menerima sasaran subsidi. Okelah, bener itu, menurut beberapa kalangan yang menyetujuinya.

Belum selesai gejolak dimasyarakat karena kenaikan BBM yang tentunya sangat berdampak pada semua sektor,  PNPM MP juga bergejolak, meskipun masih berupa isue bahwa BLM yang sudah ditetapkan pada tingkat Musyawarah Antar Desa (MAD) dan sudah diinformasikan di Musyawarah Desa Informasi (MD Informasi) juga akan dipotong 20% dari BLM yang telah ditetapkan itu, dengan alasan penghematan keuangan negara, katanya.

Yang aneh disini, setelah berkoar-koar untuk meredam pergolakan isue kenaikan harga BBM dan sebagai konsekwensinya, kompensasinya akan dialokasikan pada masyarakat miskin, tapi kenyataanya malah Dana BLM Program PNPM MP yang nota bene untuk orang miskin juga dipotong, bahasa kerennya GAK NYAMBUNG BANGET ini barang. Anehnya lagi, tidak satupun orang-orang yang duduk dikursi, yang ketika mau duduk selalu bilang atas nama rakyat, wakil rakyat, mereka itu malah nyenyak tidur karena kekenyakan makan, sampai sampai tidak mengerti, kalau hari telah sore, dan orang miskin belum makan.

Sementara, relawan-relawan desa yang bukan cendikiawan itu, tapi selalu ngotot beusaha ingin membangun desa karena hingga saat ini desa dimana ia tinggal masih terbelit kemiskinan, sarana dan prasarana masih belum layak, kesehatan masih mahal, mereka tidak bisa berbuat apa apa, hanya gerundel dan dongkol dihatinya sembari bertanya” gimana pemerintah, apa maunya” bahkan ada yang mulai berani ngomong kalau pemerintah tidak adil.

Relawan dan pelaku PNPM ini paling takut Korupsi, dan paling jujur mengawal program, hari ini mereka menunggu kebenaran isue tersebut, karena jika iya, maka mereka akan kehilangan dedikasinya, elektabilitasnya akan turun dan dianggap pembohong oleh masyarakat desanya yang selama ini dibela dan dibangunnya.

Ini tragis, bagi pelaku PNPM MP, meskipun ini adalah sesuatu yang lumrah karena perubahan harga minyak dunia, tapi dipangkasnya BLM PNPM MP, programnya orang miskin adalah kekerdilan kebijakan yang bisa menghambat kemajuan satu hal. Disinilah  kita harus mampu melihat secara cerdas dengan kearifan yang bernilai, dalam sebuah proses melestarikan dan membuang satu hal. Karena satu langkah kedepan berarti meninggalkan satu hal yang mungkin hal tersebut baik buat kita, demikian pula ketika kita diam, maka kita berarti mundur karena kaki-kaki yang lain terus melangkah maju, apalagi jika kita mundur, karena salah dalam hal mengambil dan membuang. Dengan demikian, kita harus melangkah terus kedepan lebih baik, karena yang kita tinggalkan mungkin hal yang baik. Sederhana, bukan?
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Glenmore - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger